BorneoFlash.com, TANAH BUMBU – PT PLN (Persero) resmi memulai konstruksi proyek re-route Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Batulicin–Kotabaru sebagai langkah strategis dalam memperkuat sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pekerjaan diawali dari titik T.06A yang berlokasi di Kelurahan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, pada Kamis (3/7/2025).
Proyek ini merupakan penyesuaian jalur transmisi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pasokan listrik, menyesuaikan dengan kontur medan terbaru dan kebutuhan operasional jaringan.
Proyek berada di bawah pengelolaan PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), dengan pelaksanaan oleh Unit Pelaksana Proyek KLT 4 dan pengawasan mutu oleh PLN Pusmanpro. Adapun konstruksi lapangan ditangani oleh PT Jampa Indotama.
General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi bagian penting dari pembangunan infrastruktur kelistrikan berkelanjutan di wilayah Kalimantan.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas dan keselamatan kerja sebagai fondasi utama dalam mendukung sistem kelistrikan yang tangguh di Kalimantan Selatan,” tegasnya.
Proses pembangunan dilakukan dengan metode erection tower segmental, menyesuaikan dengan topografi setempat guna memastikan efektivitas dan keamanan konstruksi. Hal ini dijelaskan oleh Manager UPP KLT 4, Rizal Hikmahtiar, yang menekankan bahwa setiap tahapan pengerjaan melewati proses verifikasi teknis yang ketat.
“Setiap struktur yang dibangun kami pastikan telah memenuhi standar teknis dan keselamatan tertinggi, baik dari sisi desain maupun pelaksanaan,” jelas Rizal.
Kehadiran SUTT 150 kV ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan keandalan suplai listrik, khususnya untuk wilayah Kotabaru dan sekitarnya, yang terus tumbuh dalam kebutuhan energi. Proyek ditargetkan rampung tepat waktu, menjadi wujud nyata komitmen PLN dalam memberikan layanan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Proyek ini sekaligus mencerminkan langkah adaptif PLN dalam menjawab tantangan medan dan kebutuhan operasional sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan. (*)
