Meskipun menjadi orang nomor satu di DPRD Paser, Yudi tetap mengakui dirinya sebagai manusia biasa yang setara dengan masyarakat.
Baginya, tidak ada perbedaan status atau jarak dengan siapa pun karena ia tidak suka adanya tembok pemisah.
“Bahkan, saya masih merasa tidak nyaman jika pintu di buka atau harus duduk di kursi tengah saat di mobil. Saya ingin gaya kepemimpinan saya tetap egaliter, meskipun saya tidak tahu apa pandangan orang lain tentang hal itu,” terang Hendra.
Pada suatu obrolan yang seru, pria kelahiran Balikpapan tahun 1979 itu mengungkapkan ketertarikannya pada sepak bola, khususnya perkembangan sepak bola dari tahun 1990 hingga awal 2000.
Hendra, yang juga suami dari Yenny Eviliana, mengungkapkan bahwa ia mengidolakan tim sepak bola rival abadi, Totenham Hotspur.
“Saya suka Arsenal, pemain favorit saya adalah Henry, Viera, dan Pires. Meskipun sekarang saya tidak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola, saya masih mengikuti turnamen Euro 2020,” ungkap alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Tentang perjalanannya di dunia politik sejak tahun 2005, Hendra Wahyudi memulai karirnya di Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) sebagai kader. Pada tahun yang sama, ia mengalami momen yang tidak terlupakan, yaitu ketika pertama kali merasa gugup dan berkeringat saat berbicara di depan banyak orang.