BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 di wilayah Balikpapan Barat yang telah dianggarkan pada tahun 2021 hingga saat ini belum ada kejelasan.
Padahal, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menganggarkan Rp 10 miliar untuk awal pembangunan SMKN 7 di tahun 2021.
Hal ini mendapat tanggapan dari Pemerhati Pendidikan Kota Balikpapan Drs Syarifuddin Oddang, SH, MH bahwasanya pembangunan SMKN 7 merupakan salah satu solusi dari penyelesaian masalah pendidikan yang terjadi setiap tahun di Kota Balikpapan. Namun, semua itu hanya sebuah wacana.
Oddang sapaan karibnya mengatakan, pendidikan di Kota Balikpapan ini memang unik, setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbagai keluhan para orang tua akan muncul mengenai sistem penerapan zonasi PPDB di Kota Balikpapan.
Bahkan, hal ini dapat menimbulkan pertengkaran antara para orangtua dan pihak sekolah lantaran anak tidak bisa masuk sekolah yang diinginkan karena bukan zonasi PPDB. Padahal anak tersebut memiliki nilai baik dan begitu sebaliknya.
“Siswa yang daftar sekolah SMP maupun SMA/SMK lebih banyak dari pada daya tampung sekolah dan para orang tua lebih cenderung memilih mendaftarkan anak ke sekolah negeri daripada sekolah swasta,” jelas Oddang yang pernah menjadi Dosen Universitas Tridharma kepada awak media, Minggu (20/2/2022).
Pembangunan SMKN 7 Balikpapan yang telah diwacanakan sejak tahun 2011 diharapkan dapat terealisasi, karena masyarakat Balikpapan sangat membutuhkan.