Dalam kesempatan yang sama, ia menyoroti pentingnya legalitas pernikahan serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk pernikahan yang tidak tercatat secara resmi.
“Kami terus mengedukasi masyarakat untuk melaksanakan pernikahan yang sah secara hukum, guna menghindari persoalan administratif dan sosial di kemudian hari,” tegasnya.
Abdul Khaliq juga memperkenalkan salah satu inovasi terbaru Kemenag, yakni program Kurikulum Cinta, yang bertujuan membentuk generasi muda yang toleran dan berakhlak.
“Melalui program ini, kami berupaya menanamkan nilai kasih sayang terhadap Tuhan, sesama manusia, serta kepada pemeluk agama lain. Ini bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih harmonis,” terangnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Mohlis, serta Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Sabransyah, turut mengajak media untuk aktif meliput langsung berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di lapangan.
“Kami menginginkan media hadir dalam setiap momentum penting, seperti kegiatan ibadah haji dan program-program madrasah, agar masyarakat memperoleh informasi yang akurat dari sumber yang terpercaya,” ungkap Mohlis.
Acara ditutup dengan seruan agar media tetap menjadi pilar dalam membangun harmoni sosial melalui pemberitaan yang positif dan konstruktif.
“Media merupakan mitra strategis dalam menjaga kerukunan dan menciptakan ekosistem informasi yang sehat. Mari terus bersinergi untuk menghadirkan narasi yang membawa kedamaian,” tutup Abdul Khaliq.
Melalui forum Media Gathering 2025 ini, Kemenag Kaltim berharap kemitraan dengan kalangan pers semakin kokoh guna mendukung pembangunan kehidupan beragama yang berkelanjutan, inklusif, dan penuh kedamaian.