BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Asap tebal mengepul ke langit sore itu, disertai teriakan panik dari warga yang berhamburan ke luar rumah. Sebuah rumah tiga lantai di kawasan padat penduduk RT 48, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, dilalap si jago merah. pada Jumat (11/4/2025) pukul 16.17 WITA.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden dramatis tersebut meski sempat tersiar kabar mengejutkan bahwa seorang anak kecil tertinggal di dalam rumah.
Bangunan megah dengan struktur tiga lantai, dua di atas tanah dan satu di bawah permukaan jadi korban amukan api. Kobaran yang begitu cepat membuat warga sekitar panik. Sebuah rumah di sisi kanan turut terdampak, namun berhasil diselamatkan dari penjalaran api berkat kesigapan petugas.
“Karena lokasi kejadian berada di kawasan padat penduduk, kami langsung kerahkan semua sektor pemadam. Total ada sekitar 15 unit armada dari enam UPT yang kami turunkan,” ujar Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, di tengah proses pendinginan.
Tak hanya BPBD, bantuan pun datang dari berbagai instansi dua unit damkar dari Pertamina, satu dari RU5, satu dari PHM, hingga personel gabungan dari Polda Kaltim dan TNI AL. Sinergi luar biasa ini berhasil menguasai situasi dalam waktu sekitar satu jam.
Namun bukan tanpa kendala. Petugas di lapangan harus berjibaku dengan akses jalan sempit dan kendaraan yang parkir sembarangan. “Penarikan selang juga lumayan panjang, tapi alhamdulillah semua bisa kami atasi,” tambah Usman.
Kabar yang sempat membuat jantung berdegup lebih kencang datang dari laporan awal bahwa ada seorang anak kecil terjebak di dalam rumah. Setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, ternyata si kecil yang merupakan cucu dari pemilik rumah, telah lebih dulu berhasil keluar dan kembali ke pelukan keluarganya.
“Awalnya memang dikira masih di dalam, tapi setelah dicek, ternyata sudah bersama keluarganya. Jadi bisa kami pastikan tidak ada korban jiwa,” tegas Usman dengan nada lega.
Meski berhasil ditangani, penyebab pasti kebakaran masih menjadi tanda tanya. Saat tim pemadam tiba, api sudah berkobar hebat, menandakan kemungkinan keterlambatan laporan atau cepatnya proses pembakaran dari material rumah.
Kini, rumah megah itu tinggal puing dan bara, menyisakan trauma bagi pemilik dan pelajaran berharga bagi warga sekitar.