Oleh karena itu Indonesia menerima yang disebut dengan “Emissions from Deforestation and Forest Degradation”. Secara statistik Indonesia mencapai hasil yang sangat membanggakan,”sebutnya.
Mewakili Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim, Anwar Sanusi menyambut baik pelaksanaan ICCEF sebagai media informasi, berbagi pengalaman aksi iklim pada tingkat tampak yang dilaksanakan oleh berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, komunitas lokal serta generasi muda.
“Kami berharap kolaborasi dan kerja keras semua pihak tidak berhenti hanya sampai di sini, namun dapat menjadi suatu hal yang berkelanjutan,” jelasnya.
Ia pun terbuka pada provinsi lain untuk berkolaborasi dalam kegiatan lingkungan hidup dan kehutanan. Termasuk dalam pengendalian perubahan iklim.
Selaras dengan, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, Ishak Yassir menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, komunitas lokal dan generasi muda dalam mitigasi adaptasi perubahan iklim melalui kegiatan usaha dan gaya hidup.
Dalam kegiatan ini, terdapat 42 mitra baik dari pemerintah, swasta, dunia usaha, komunitas maupun sekolah Adiwiyata, mengikuti pameran lingkungan, di Atrium Mall E-Walk Balikpapan SuperBlock (BSB).
“Aksi nyata akan dipamerkan dan menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita dalam berkontribusi beradaptasi dan mitigasi perubahan iklim dari rumah kita sendiri,” pungkasnya.