Sandiaga Uno: IKN Bukan Hanya Ibu Kota, Tapi Juga Surga Wisata Baru

by -
Writer: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mulai menarik minat wisatawan dari luar daerah. (CNN Indonesia/Khaira Ummah JP).
Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mulai menarik minat wisatawan dari luar daerah. (CNN Indonesia/Khaira Ummah JP).

BorneoFlash.com, JAKARTA – Sandiaga Uno, Menparekraf, menyatakan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur telah menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.

 

Banyak pengunjung tertarik untuk melihat langsung ibu kota baru Indonesia sejak dibuka, terutama karena daya tarik visual siluet Istana Garuda, yang akan menjadi kantor Presiden di IKN. Selain itu, kawasan ini menawarkan keindahan alam, konservasi lingkungan, dan desa wisata yang semakin menarik minat wisatawan.

 

Sandiaga menegaskan bahwa Kemenparekraf akan memperkuat sektor pariwisata di IKN dengan menawarkan paket wisata menarik.

 

Ia mengembangkan dua objek wisata alam baru, yaitu Gua Tapak Raja di Desa Wonosari dan Hutan Mangrove di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Kedua destinasi ini diharapkan memberikan variasi pilihan wisata bagi para pengunjung.

 

Pengembangan destinasi wisata bertujuan menyediakan alternatif wisata bagi masyarakat di IKN dan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

 

Selain Gua Tapak Raja dan Hutan Mangrove, Sandiaga berencana menghadirkan wisata berkelanjutan lain, seperti kebun raya, Bukit Bangkirai, dan wisata budaya Pampang di Kalimantan Timur.

 

Dalam rapat kabinet di Istana Garuda, Kota Nusantara, Sandiaga melaporkan rencana pengembangan pariwisata di kawasan IKN kepada Presiden Joko Widodo.

 

Kemenparekraf menyusun konsep pariwisata ramah lingkungan (ecotourism) untuk mendukung keberlanjutan lingkungan di ibu kota baru. Konsep ini meliputi produk wisata berbasis pengelolaan lingkungan, seperti menanam bakau dan restorasi terumbu karang melalui wisata berbasis carbon offset. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.