Berdasarkan estimasi awal yang disusun oleh tim Gubernur dan Wakil Gubernur, kebutuhan anggaran untuk pendidikan gratis jenjang SMA/MA, SMK, dan SLB mencapai Rp948,96 miliar per tahun. Jumlah ini mencakup:
94.471 siswa SMA/MA
83.110 siswa SMK
2.600 siswa SLB
Dengan rincian biaya per siswa/tahun:
SMA/MA: Rp5 juta
SMK: Rp5,5 juta
SLB: Rp7,5 juta
Sebagian anggaran tersebut telah ditanggung melalui Dana BOS dari APBN sebesar Rp274,75 miliar, sehingga beban anggaran daerah menjadi Rp674,21 miliar per tahun.
Sementara itu, untuk pendidikan tinggi, estimasi kebutuhan anggaran adalah:
Jenjang S1: 108.518 mahasiswa di PTN dan PTS, dengan rata-rata UKT Rp5 juta per semester, total anggaran mencapai Rp868,14 miliar per tahun
Jenjang S2: 2.085 mahasiswa, dengan biaya rata-rata Rp6–12,5 juta/semester
Jenjang S3: 310 mahasiswa, dengan rata-rata biaya Rp15 juta/semester
Total anggaran pendidikan jenjang S2 dan S3: Rp45,43 miliar per tahun
Jika dijumlahkan, total kebutuhan anggaran untuk pendidikan gratis dari tingkat SMA hingga S3 mencapai sekitar Rp1,58 triliun per tahun.
“Anggaran sebesar ini sangat memungkinkan untuk direalisasikan, apalagi jika dibandingkan dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) pada tahun 2024 yang mencapai Rp6 triliun,” tegas Rudy Mas’ud.
Ia juga menambahkan, alokasi 20 persen APBD untuk pendidikan merupakan amanat konstitusi sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) UUD 1945 dan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Tiga Syarat Utama untuk Mengakses Program Gratispol
Pemprov Kaltim telah menetapkan sejumlah persyaratan agar program ini tepat sasaran dan menyentuh putra-putri daerah secara merata. Berikut tiga syarat utama bagi peserta program Gratispol:
- Batasan Usia Penerima
Wakil Gubernur Seno Aji menyampaikan bahwa program ini diperuntukkan bagi generasi muda yang masih berada dalam usia produktif pendidikan.