“Mungkin yang lain akan kita akomodir pada pelatihan profesi yang akan datang,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan Sahmal mengatakan, ini semua ada hubungannya dengan peningkatan kualitas pelayanan publik yang ada di PHRI kota Balikpapan.
Memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan publik termasuk uji kompetensi, karena selama ini masih banyak hotel-hotel yang belum memenuhi standar kompetensi.
“Banyak hal-hal seperti pengurusan di perizinan menyangkut OSS, jika kita tidak bisa bersaing khawatir tenaga kerja luar masuk. Otomatis tanggung jawab kita lebih berat kedepannya karena adanya IKN, nantinya akan melayani tamu-tamu luar negeri, pejabat, maupun organisasi,” terangnya.
Kriteria peserta uji kompetensi meliputi hotel bintang sehingga dapat bersaing mempertahankan nama baik pelayanan tamunya dari segala aspek departemen.
“Paling banyak housekeeping, front office karena mereka yang berhadapan langsung dengan publik. Kita itu ada hubungannya dengan pelayanan prima. Tamu itu adalah raja, jadi kita harus siap,” pungkasnya.
(DPOP Balikpapan/Niken)