Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran industri penunjang nasional dalam kancah sektor hulu minyak dan gas, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kembali memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi Pamalu pada tanggal 13-14 Juni 2022 lalu.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 yang diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya (17-19 Mei 2022), Batam (6-9 Juni 2022), Sorong (13-14 Juni 2022), Balikpapan (20-23 Juni) dan Palembang (5-7 Juli 2022), yang masing-masing mewakili area operasi Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa); Pamalu; Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Sementara itu Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko menegaskan SKK Migas sejak 2015 terus mendorong peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, pemerintah daerah dan juga perekonomian nasional.
“SKK Migas terus berkomitmen agar TKDN di sektor hulu migas nasional terus meningkat. Dan sangat nyata bahwa program pembinaan dan penilaian telah melahirkan banyak industri-industri pabrikan yang berhasil mensubstitusi produk-produk impor,” tegas Rudi melalui siaran pers.
Dia menjelaskan, SKK Migas berhasil meningkatkan realisasi TKDN barang dan jasa di industri hulu migas sebesar 63 persen pada Mei 2022, meskipun pemerintah hanya menetapkan target 57 persen pada 2022. Nilai perkiraan pengadaan barang/jasa sebesar US$5.200 juta atau setara dengan Rp75 triliun, jika komitmen TKDN 2022 bisa direalisasikan maka diperkirakan sekitar Rp45 triliun pengadaan barang/jasa akan dinikmati oleh industri nasional.
Industri hulu, menurut Rudi, dapat menggerakan sektor industri lain baik UMKM maupun koperasi dan menciptakan nilai tambah serta penerimaan negara yang lebih besar. Munculnya industri lain dan meningkatkan TKDN tak lepas dari peran aktif SKK Migas dalam menjembatani KKKS dan industri jasa penunjang.
Pada acara Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional wilayah Kalsul turut hadir Gubernur Kalimantan Timur, Dr. Ir. H. Isran Noor. Ia mengatakan industri hulu migas di Kalimantan Timur telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian masyarakat daerah.