BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mendorong percepatan penerapan sistem parkir berlangganan sebagai respons atas meningkatnya keberadaan juru parkir liar di sejumlah titik kota.
Langkah ini juga merespons insiden kekerasan yang dilakukan oknum juru parkir ilegal terhadap pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Jalan Gunung Merbabu pada Senin (28/7/2025) lalu.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.
Ia menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan, merupakan pelanggaran hukum yang tidak boleh dibiarkan.
“Tindakan kekerasan seperti ini harus disikapi secara tegas. Saya mengimbau agar korban berani melapor agar kasusnya dapat diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,”ujar Andi Harun.
Menurutnya, keberadaan juru parkir liar selama ini menjadi salah satu tantangan dalam penataan sistem perparkiran di Kota Tepian.
Oleh karena itu, Pemkot tengah mengakselerasi pengembangan parkir berlangganan sebagai solusi jangka panjang untuk menciptakan sistem parkir yang lebih tertib dan terkelola.
“Saat ini kami tengah membenahi seluruh aspek terkait parkir berlangganan. Mulai dari sistem pengelolaan, operasional di lapangan, hingga konsep pelayanan yang diterapkan. Ini bagian dari upaya penataan dan pengendalian praktik jukir ilegal,”jelasnya.
Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu implementasi program tersebut.
Pasalnya, pemerintah daerah juga sedang menangani berbagai persoalan strategis lainnya yang menjadi prioritas, seperti penanggulangan banjir, kebersihan kota, pengelolaan limbah, serta peningkatan layanan pendidikan.
“Parkir berlangganan akan kami terapkan tahun ini. Namun, perlu dipahami bahwa kami tengah menyelesaikan banyak agenda penting secara bertahap. Semua akan kami benahi satu per satu,”pungkasnya. (*)
