BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menggandeng Prospera, program kerja sama Indonesia–Australia, untuk mempercepat transformasi digital nasional.
Kolaborasi ini menargetkan kontribusi ekonomi digital sebesar 19 persen terhadap PDB Indonesia pada 2045. “Kita perlu menguasai teknologi dan mempercepat digitalisasi untuk mencapainya,” ujar Meutya, Sabtu (2/8/2025).
Transformasi digital menjadi agenda pembangunan nasional yang mendorong transformasi ekonomi dan tata kelola pemerintahan. “Kita menargetkan menjadi negara maju dengan PDB terbesar kelima di dunia pada 2045,” tegas Meutya.
Kemitraan ini fokus pada dua hal: penguatan tata kelola dan kebijakan digital, serta peningkatan kapasitas internal Kemkomdigi.
Deputy Director Prospera Della Temenggung menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan dukungan Australia terhadap digitalisasi Indonesia. “Ini momentum penting untuk lompatan besar menuju 2045,” ucapnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekonomi digital sebagai pilar utama pertumbuhan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Ia mencatat e-commerce menyumbang 72 persen dari ekonomi digital Indonesia, yang diperkirakan bernilai 600 miliar dolar AS pada 2030. (*/ANTARA)





