Di Tengah Disrupsi Digital, Menaker Tekankan Pentingnya Pendekatan Human-Centered

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
51st IFTDO World Conference & Exhibition 2025 yang berlangsung pada Selasa (17/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC). Foto: HO/Kemnaker
51st IFTDO World Conference & Exhibition 2025 yang berlangsung pada Selasa (17/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC). Foto: HO/Kemnaker

BorneoFlash.com – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan pentingnya menerapkan transformasi ketenagakerjaan yang berpusat pada manusia (people-centered transformation) sebagai respons terhadap perubahan global yang berlangsung cepat dan kompleks.

 

Saat berbicara dalam 51st IFTDO World Conference & Exhibition 2025 yang berlangsung pada Selasa (17/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Menaker menyoroti berbagai disrupsi dunia kerja, mulai dari kemajuan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI), meningkatnya sektor informal, hingga pergeseran nilai-nilai kerja di kalangan generasi muda.

 

Ia mengungkapkan bahwa AI berpotensi menggantikan lebih dari 100 juta pekerjaan dalam sepuluh tahun ke depan, sementara 44 persen keterampilan inti akan mengalami perubahan dalam lima tahun. Menaker mengingatkan bahwa tanpa pelatihan yang inklusif dan cepat, banyak pekerja bisa tertinggal.

 

Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia mengadopsi pendekatan People-Centered Approach (PCA) dengan menempatkan martabat, potensi, dan aspirasi manusia sebagai inti dari setiap kebijakan ketenagakerjaan.

 

Menaker menyampaikan bahwa pemerintah menerapkan pendekatan tersebut secara konkret melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan lembaga pelatihan dalam semangat gotong royong.

 

Ia menambahkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan telah merancang strategi nasional yang mencakup tiga pilar utama: memperkuat fondasi SDM, mereformasi kelembagaan dan dialog ketenagakerjaan, serta memanfaatkan inovasi digital, seperti program AI for SIAPKerja.

 

“Pemerintah kini memandang manusia bukan sekadar pelaksana tugas, tetapi kontributor aktif dengan potensi besar dalam pembangunan nasional,” ujarnya.

 

Menaker pun mengajak seluruh negara untuk bersama-sama mempersiapkan keterampilan masa depan, memperluas program pelatihan ulang, dan membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, adil, dan produktif di tengah transformasi digital yang terus berlangsung. (*/kemnaker.go.id)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.