PEP Tarakan Field Gandeng Lapas Nunukan Kembangkan Program CSR AKAR BASAH untuk Pemberdayaan Warga Binaan

oleh -
Editor: Ardiansyah
PEP Tarakan Field menggandeng Sony Lolong, warga binaan diajarkan cara memanfaatkan limbah kertas menjadi alat cetak batik yang unik. Foto: HO/PEP Tarakan Field
PEP Tarakan Field menggandeng Sony Lolong, warga binaan diajarkan cara memanfaatkan limbah kertas menjadi alat cetak batik yang unik. Foto: HO/PEP Tarakan Field

“Kami memilih mereplikasikan program di lapas untuk lebih jauh menjangkau kelompok rentan lainnya. Warga binaan sama-sama memiliki hak untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak melalui program-program yang bertujuan mengembangkan kapasitas mereka,” imbuhnya.

 

Kepala Lapas Kelas IIB Nunukan, Puang Dirham, menyampaikan apresiasinya kepada PEP Tarakan Field atas kehadiran, sinergi, dan kolaborasinya dalam memberi pembinaan kepada warga binaan lapas. 

 

“Tidak ada proses yang mudah dalam hal meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan agar dapat dimanfaatkan oleh warga binaan, agar dapat menjadi bekal ketika bebas nanti.”

 

Tahun 2024 menjadi titik penting dengan dilaksanakannya dua pelatihan utama, yaitu pembuatan canting cap batik dari limbah kertas dan pewarnaan batik dengan bahan alami.

 

Dengan menggandeng Sony Lolong, warga binaan diajarkan cara memanfaatkan limbah kertas menjadi alat cetak batik yang unik. Sedangkan untuk pewarnaan batik  dengan bahan alami, pelatihan ini memanfaatkan bahan lokal seperti daun ketapang, kulit batang mangrove, dan daun indigo sebagai pewarna kain sehingga memberikan sentuhan khas pada motif batik hasil karya warga binaan.

 

Lebih dari 20 warga binaan telah mengikuti pelatihan tersebut. Salah seorang di antara mereka berhasil memperoleh pekerjaan setelah bebas pada Agustus 2023. Kisah ini menjadi bukti bahwa program ini memberikan bekal nyata bagi mantan mitra binaan lapas untuk reintegrasi ke masyarakat.

 

Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan menjelaskan bahwa Program AKAR BASAH ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, serta pemerintah kecamatan dan kelurahan. 

 

“Kami meyakini bahwa kemandirian dan keberlanjutan program memerlukan dukungan dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya penerima manfaat langsung dan perusahaan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Satresnarkoba Polresta Balikpapan Gelar Pemusnahan BB Sabu-Sabu Seberat 3,1 Kg 
Warga binaan diajarkan cara memanfaatkan limbah kertas menjadi alat cetak batik yang unik. Foto: HO/PEP Tarakan Field
Warga binaan diajarkan cara memanfaatkan limbah kertas menjadi alat cetak batik yang unik. Foto: HO/PEP Tarakan Field

Selain itu, menurutnya, promosi dan pemasaran produk hasil karya warga binaan dilakukan melalui media massa dan partisipasi dalam pameran-pameran lokal sehingga membuka peluang ekonomi yang lebih luas.

 

Melalui program AKAR BASAH, PEP Tarakan Field membuktikan bahwa solusi lingkungan dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat, memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan.

 

Pada tahun ini, Program AKAR BASAH berhasil menjadi kandidat PROPER Emas 2024, sebuah ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.