BorneoFlash.com, PENAJAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) resmi menyerahkan bangunan penyediaan air baku kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam acara yang berlangsung di Babulu Darat, Kecamatan Babulu, pada Sabtu pagi (21/12/2024).
Penandatanganan berita acara serah terima dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Penjabat (Pj) Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin, serta disaksikan oleh sejumlah pejabat, termasuk Dandim 0913 PPU Arfan Affandi dan Kepala Dinas PUPRPERA Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda.
Peresmian bendungan di Babulu Darat menjadi momen penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih dan irigasi di wilayah PPU. Bendungan tersebut mampu mengaliri hampir 350 hektar lahan pertanian dan memberikan akses air bersih bagi sekitar 8.000 rumah tangga.
“Meskipun kapasitasnya masih di angka 6-10 liter per detik, ini sudah menjadi langkah signifikan bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih,” ujar Akmal Malik dalam wawancara bersama wartawan.
Setelah peresmian, rombongan gubernur dan bupati melanjutkan kunjungan ke Desa Labangka, Babulu, untuk meninjau lokasi budidaya tambak perikanan berbasis ekosistem mangrove.
Proyek tambak ini menjadi percontohan pengelolaan berkelanjutan dengan memanfaatkan alam tanpa merusak lingkungan.
Pemanfaatan Mangrove untuk Budidaya Perikanan
Tambak perikanan di Desa Labangka mengelola empat komoditas utama: gracilaria (rumput laut), ikan bandeng, udang windu, dan kepiting. Akmal Malik menjelaskan bahwa pengelolaan tambak ini tidak membutuhkan pakan tambahan, karena ekosistem mangrove menyediakan kebutuhan alami bagi biota perikanan.
“Kami sudah mencoba panen, dan hasilnya lumayan untuk dijual ke pasar. Tambak ini mencakup 4 hektar, dan kami menargetkan pengembangan hingga 200 hektar di wilayah PPU,” ujar Akmal.