BorneoFlash.com, NUSANTARA – Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur diperkirakan akan memberikan dampak besar pada kota-kota penyangganya, termasuk Balikpapan.
Pjs Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakir, menyatakan bahwa kota ini akan mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah penduduk akibat pemindahan ibu kota. Balikpapan diharapkan menjadi tempat transit bagi pegawai negeri dan pelaku usaha yang membutuhkan pelayanan prima dan cepat.
Ahmad Muzakir menekankan pentingnya pemahaman pemerintah mengenai karakteristik wilayah bisnis dan investasi yang akan masuk ke Balikpapan.
Ia menegaskan, “Orang-orang yang datang ke Balikpapan sudah mempertimbangkan investasi yang akan mereka lakukan,” yang menunjukkan bahwa hal ini memotivasi peningkatan pelayanan publik.
Salah satu aspek krusial yang perlu ditingkatkan adalah pelayanan publik, yang harus terukur dari segi waktu, standar, dan kecepatan. Muzakir menjelaskan pentingnya menghitung secara detail proses pelayanan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
“Kita perlu menghitung berapa banyak percepatan pelayanan yang bisa kita tawarkan dalam sehari, seminggu, atau sebulan,” ungkapnya.
Terkait kepindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN, Muzakir menekankan bahwa Pemkot Balikpapan harus mempersiapkan diri untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi hingga kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan.
Meskipun ada tantangan baru, perubahan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian Balikpapan.
Selain itu, Pemerintah Kota Balikpapan juga perlu menyusun strategi untuk mengantisipasi potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat pemindahan ibu kota.
Muzakir optimis bahwa dengan persiapan yang matang, Balikpapan akan siap menghadapi perubahan ini dengan baik. Sebelumnya, Pemerintah Kota Balikpapan juga meraih penghargaan sebagai penyelenggara inovasi pelayanan publik terbaik 2024. (*)