BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Nicodemus Daud melakukan kunjungan kerja ke Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe, yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), pada Kamis (26/09/2024) pagi.
Kedatangan Direktur beserta rombongan dan Kementerian PUPR disambut baik oleh Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti didampingi jajaran Direksi serta manajemen PT KPB. Tujuan kedatangan untuk memperkuat basis rantai pasok produk konstruksi dalam negeri, melalui peninjauan Produk Dalam Negeri (PDN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR.
Kunjungan kerja ini berfokus pada peninjauan proses penanganan produk-produk konstruksi yang dikelola PT KPB sebagai operator Pembangunan RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe.
Saat memberikan sambutan, Nico menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya karena progres proyek RDMP Balikpapan telah mencapai pencapaian terbaiknya. “Saya ucapkan selamat kepada para Perwira PT KPB yang telah bekerja keras merampungkan proyek ini dengan luar biasa pembangunannya,” ungkapnya.
Ia pun berharap PT KPB menerapkan PDN dan TKDN yang sesuai dengan aturan pemerintah. Selain proses penanganan produk konstruksi, Rombongan PUPR turut meninjau langsung progres konstruksi di dalam area kilang.
Dalam peninjauan ini mengarahkan pada harapan pemenuhan rantai pasok produk-produk konstruksi dalam negeri sehingga dapat mengurangi tingkat impor produk konstruksi dari luar negeri. “Kami berharap, dengan kunjungan kerja ini dapat menjadi sinergi, untuk mendorong produk-produk konstruksi dalam negeri untuk memenuhi rantai pasok nasional,” ungkap Nico penuh bangga.
Direktur Utama PT KPB Bambang Harimurti menyambut baik kedatangan rombongan tim dari PUPR. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh stakeholder dapat terus bekerja sama untuk meningkatkan kinerja pembinaan jasa konstruksi nasional sesuai dengan cita-cita dan agenda pemerintah.
PT KPB terus mengakselerasi penyelesaian proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe. Pelibatan perusahaan lokal dan nasional dalam rantai pasok serta terbukanya lapangan kerja lokal, memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Serta mendorong peningkatan TKDN, yang mana hingga Agustus 2024, berdasarkan data self assessment nilai TKDN PT KPB mencapai 35 persen. “Dengan penambahan produksi BBM, LPG, dan petrokimia nasional pasca proyek selesai, diharapkan dapat mendukung ketahanan dan kemandirian energi Indonesia,” ujarnya. (*)