BorneoFlash.com, TANA PASER – Di tengah persiapan pilkada serentak yang semakin dekat, isu peredaran narkoba kembali menjadi perhatian utama dalam sosialisasi yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan ini berlangsung di Kyriad Hotel Sadurengas Paser, Tepian Batang, Tanah Grogot, Kabupaten Paser pada Kamis (26/9/2024).
Sosialisasi ini menghadirkan Ketua Tim Penyuluh Ahli Narkoba BNN Provinsi Kaltim Ahmat Fadholi dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser Ahyar Rosidi sebagai pemateri.
Selain itu, puluhan tokoh agama, masyarakat, dan pemuda maupun forum-forum di Kabupaten Paser turut hadir sebagai peserta.
Ahmat Fadholi mengungkapkan bahwa kegiatan yang melibatkan tokoh-tokoh Organisasi Masyarakat (Ormas) serta Kesbangpol dari kabupaten/kota se-Kalimantan Timur ini sangat penting.
Ia menegaskan bahwa narkotika telah menyusup ke berbagai lini masyarakat sehingga penting untuk memastikan narkotika tidak masuk dalam proses demokrasi.
“Jika hal tersebut terjadi, masyarakat akan menjadi korban utama,” tegasnya.
Selain itu, menurut Ahmat Fadholi, kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk merancang program intervensi berbasis masyarakat dalam upaya pencegahan narkotika.
Dalam kesempatan ini, ia memberikan penyuluhan yang berfokus pada pentingnya kegiatan-kegiatan positif bagi anak-anak muda dengan menitikberatkan pada pembangunan ketahanan berbasis keluarga.
Menurutnya, keluarga harus menjadi garda terdepan dalam mengawasi dan melindungi anak-anak agar tidak terjerat narkoba.
“Mari kita jalankan demokrasi dengan baik, memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani dan tidak terlibat dalam sindikat penyalahgunaan narkotika,” katanya.
Sementara itu, Ahyar Rosidi memberikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, ini merupakan langkah positif dalam upaya pemberantasan narkoba serta menjaga kelancaran pelaksanaan pilkada serentak.
“Upaya seperti ini penting dan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan kolaborasi dan sinergi antar lembaga,” ujarnya.
Ahyar berharap, kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, baik lembaga terkait maupun masyarakat, untuk bersama-sama melindungi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba. (*/Adv)