Komisi IV DPRD Sidak Lokasi Pembangunan Sekolah di Regency, Pihak Kontraktor Tidak Hadir

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Komisi IV DPRD Balikpapan lakukan sidak ke lokasi pembangunan SMP 26 terpadu di Balikpapan Regency Kecamatan Balikpapan Selatan , pada hari Senin (17/4/2023). Foto: Niken/BorneoFlash.com
Komisi IV DPRD Balikpapan lakukan sidak ke lokasi pembangunan SMP 26 terpadu di Balikpapan Regency Kecamatan Balikpapan Selatan , pada hari Senin (17/4/2023). Foto: Niken/BorneoFlash.com

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency Kecamatan Balikpapan Selatan, pada hari Senin (17/4/2023).

Sidak dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Doris Rian Eko didampingi Dinas terkait tidak bertemu dengan pihak kontraktor. Sidak ini merupakan kelanjutan dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak kontraktor, konsultan dan Dinas. 

“Kita turun ke lapangan ingin meninjau secara langsung, apakah benar nggak pekerjaan mencapai 20 persen lebih. Sekarang kita bisa lihat sendiri, kontraktor tidak hadir. Seharusnya hadir untuk menjelaskan,” jelas Doris kepada awak media.

Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency Kecamatan Balikpapan Selatan
Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency Kecamatan Balikpapan Selatan

Padahal lahan sudah ada dan bisa dikerjakan tetapi tidak dikerjakan. Begitu juga, akses jalan buat pekerjaan tidak dibuatkan. “Ini semua ada anggarannya,” ucapnya.

Politisi Partai Golkar meminta kepada dinas terkait bersama tim pengawas untuk memberikan Surat Peringatan (SP) Pertama. Anggaran pembangunan ini sangat besar sekitar Rp 33 miliar.

“Ini untuk masyarakat Balikpapan juga, sangat penting sekolah di bangun di Kota Balikpapan. Kalau kontraktor tidak komitmen begini tidak selesai juga, kasihan warga Balikpapan,” terangnya.

Pembayaran sudah diberikan Pemerintah Kota sekitar 15-20 persen tetapi kenyataannya di lapangan masih belum ada pengerjaan. Seharusnya pemancangan sudah berdiri tetapi semua tidak sesuai. Pihak kontraktor mestinya hadir untuk menjelaskan, bukan malah tidak menemui. “Kita tunggu kontraktor tidak datang-datang juga. Kita hadir untuk kepentingan bersama, kenapa sih memangnya,” jelasnya.(*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.