BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan telah melakukan vaksinasi kepada 700 ekor sapi, sedangkan kambing belum ada yang di vaksin. Pasalnya, vaksin yang diterima terbatas sehingga diprioritaskan kepada sapi.
Hal ini ungkapkan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni, kepada awak media pada hari Rabu (28/9/2022).
Heria mengatakan, hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran penyakit Penyakit Mulut Kuku (PMK) terhadap hewan ternak lainnya. “Nanti awal bulan Oktober akan melakukan vaksin booster. Jadi bukan hanya manusia yang dilakukan booster melainkan hewan ternak juga,” ujarnya.
Seperti diketahui, pihaknya menemukan tiga ekor hewan ternak yang positif terpaparPMK di Kota Balikpapan sehingga dilakukan pemotongan secara paksa. Hewan ternak tersebut yakni dua ekor kerbau dan satu ekor sapi. “Terpapar pada tanggal 21 Agustus 2022. Kita ada potong secara paksa sebanyak tiga ekor,” ujarnya.
Temuan tersebut berdasarkan hasil laboratorium dari Banjarbaru yang menyatakan tiga ekor hewan ternak tersebut positif PMK. “Mudah-mudahan sudah tidak ada lagi penyebarannya,” ucap Heria.
Heria mengungkapkan, ketiga hewan ternak masuk melalui jalur darat dari Samarinda ke Kota Balikpapan, sehingga tidak melalui karantina. “Saya tidak tau dari Samarinda ya dari mana. Tidak ada karantina,” terangnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Kota Balikpapan, pihaknya akan bekerja sama dengan karantina sehingga hewan ternak yang masuk di Kota Balikpapan sudah ada surat rekomendasi dari karantina. Tanpa surat karantina ini pihaknya akan menolak untuk memotong.
“Mudah-mudahan berhenti di tiga hewan ini, karena sudah kami sudah melakukan vaksin semua,” tuturnya.