BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak pada kekurangan pasokan sapi menjelang Lebaran Idul Adha di Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Balikpapan Heria Prisni mengatakan, jika pasokan sapi di Kota Balikpapan masih membutuhkan tambahan paling sedikit sebanyak 1.700 ekor sapi.
Pasalnya, saat ini stok sapi lokal yang ada di Kota Balikpapan hanya 1.300 ekor, sedangkan kebutuhan untuk perayaan kurban tahun 2022 diprediksikan akan membutuhkan sedikitnya 3.050 ekor sapi.
Kekurangan stok sapi ini dikarenakan pengiriman pasokan sapi hanya mengandalkan dari Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Itupun ada beberapa persyaratan yang diwajibkan yakni sapi harus menjalani karantina terlebih dahulu dari Kota asal selama 14 hari sebelum masuk ke Kota Balikpapan. Selanjutnya, karantina di Balikpapan selama tiga hari.
“Saat karantina selama tiga hari apabila tidak ada gejala PMK, maka sapi boleh dijual atau dikirim ke Rumah Potong Hewan,” ujarnya kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (7/6/2022).