“Bagaimana seandainya kalau kita tidak awasi Grand City ini. Apalagi air datang dari Balikpapan Utara yakni Karang Joang dan sebagian wilayah Balikpapan Tengah yaitu Sepinggan Pratama, dan B Point mengarahnya kesini,” paparnya.
Pihaknya akan menunggu tindak lanjut dan pertanggung jawaban dari para OPD terkait dan para pengembang, untuk penanganan bozem hingga usai lebaran nanti.
Selanjutnya akan dipanggil kembali untuk menanyakan penyelesaiannya. “Hari ini kami menaruh harapan. Mudah-mudahan ada realisasinya bukan hanya wacana saja,” pintanya.
Seperti halnya, dua bendali ini minta untuk tersedia tutup dan bukanya sejak sidak sebelumnya. Namun, hingga saat ini tidak dipasang juga.
Dapil Wilayah Utara tidak melarang investor yang masuk ke Balikpapan akan tetapi harus mempunyai estetika sehingga Balikpapan tidak menanggung resiko yang berat.
“Tapi tolong jangan sampai Balikpapan ini jadi korban. Apalagi sebentar lagi akan menghadapi Ibu Kota Negara (IKN). Ini baru kurang lebih 20 persen dibangun sudah seperti ini apalagi sudah dibangun 50 persen. Memang mereka cari duit tapi tidak seperti ini,” tutupnya.
(BorneoFlash.com/Niken)