BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Balikpapan terus berupaya menumbuhkan generasi muda yang cerdas, kritis, dan berintegritas.
Melalui kegiatan lomba ilmiah dan debat pelajar tingkat SMA/SMK/MA sederajat, Bakesbangpol ingin mencetak generasi yang mampu berpikir analitis, kreatif, serta memiliki kesadaran politik yang tinggi.
Kepala Bakesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, mengatakan kegiatan ini dirancang sebagai wadah pembelajaran bagi pelajar, untuk meningkatkan kualitas intelektual dan kreativitas mereka.
“Kami berharap peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam meningkatkan kualitas intelektual serta kemampuan berpikir kritis dan argumentatif,” ujarnya, saat memberikan sambutan pada Lomba Karya Tulis dan Debat Politik antar pelajar tingkat SMA/SMK/MA Se- Kota Balikpapan, di Novotel Hotel Balikpapan, pada Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan juga upaya membangun budaya literasi dan berpikir analitis di kalangan generasi muda. Melalui kompetisi menulis karya ilmiah dan debat, para pelajar didorong untuk menuangkan gagasan dan solusi atas berbagai persoalan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang terjadi di masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah yang logis, sistematis, dan berbasis data yang valid. Selain itu, juga melatih kemampuan berargumentasi serta berbicara di depan umum secara santun, rasional, dan meyakinkan,” tambah Sutadi.
Ia menekankan pentingnya peningkatan wawasan peserta terhadap isu-isu aktual, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat mencetak pelajar yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan berpikir kritis terhadap dinamika bangsa.
Selain itu, Sutadi menyoroti pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda. Berdasarkan data terakhir, sekitar 60 persen pemilih pada Pemilu dan Pilkada berasal dari kalangan muda, sehingga partisipasi mereka sangat menentukan arah pembangunan daerah dan bangsa.
“Ini potensi besar. Karena itu, kegiatan ini juga menjadi sarana sosialisasi pendidikan politik. Kami ingin para pelajar memahami bahwa politik bukan hal yang tabu, melainkan bagian dari upaya membangun bangsa. Mereka harus bisa menjadi agen perubahan dan role model yang mampu mengedukasi teman-temannya tentang pentingnya berpartisipasi aktif dalam demokrasi,” jelasnya.
Sutadi menambahkan, kegiatan seperti ini juga sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan menjadi motor penggerak perubahan dengan mengedepankan nilai-nilai kritis, kreatif, dan nasionalisme yang kuat.
“Yang terpenting bukan sekadar siapa yang juara, tapi bagaimana peserta memiliki kesadaran baru untuk berkontribusi bagi masa depan bangsa. Inilah langkah kecil untuk menyiapkan generasi penerus yang berkarakter dan berdaya saing,” tutupnya. (Adv)
