BorneoFlash.com, KESEHATAN — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa stroke kini tidak lagi identik dengan penyakit orang lanjut usia. Kasus stroke semakin banyak ditemukan pada kelompok usia muda, bahkan di bawah 40 tahun.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan tren ini menunjukkan perubahan signifikan dibandingkan dulu, ketika stroke lebih sering dialami oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun.
“Sekarang banyak yang mengalami stroke di bawah usia 40 tahun, padahal dulu kebanyakan dialami oleh lansia,” ujar Nadia.
Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab meningkatnya risiko stroke di usia muda adalah tingginya angka hipertensi. Saat ini, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 15–18 persen, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan diabetes melitus.
“Prevalensinya cukup tinggi, sekitar 15–18 persen, dan ini lebih besar dari diabetes melitus,” jelasnya.
Menurut Nadia, tren hipertensi kini bergeser ke usia produktif sekitar 30 tahun. Pola hidup yang tidak sehat menjadi penyebab utamanya, mulai dari konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) hingga kurangnya aktivitas fisik akibat gaya hidup sedentari.





