BorneoFlash.com, TANA PASER – Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Kabupaten Paser kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk membahas Raperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Berusaha Penanaman Modal, pada Rabu (10/9/2025).
Ketua Pansus III DPRD Paser, Zulfikar Yusliskatin, menegaskan perlunya pergeseran paradigma investasi yang selama ini masih bertumpu pada sektor pertambangan dan perkebunan.
“Selama ini sektor unggulan kita hanya perkebunan dan pertambangan. Padahal masih banyak potensi alam yang belum tergarap, terutama sektor kelautan dan perikanan,” jelas Zulfikar saat memimpin RDP.
Ia mencontohkan potensi di Teluk Adang dan Teluk Apar, yang kaya hasil laut namun belum dimanfaatkan secara maksimal. DPRD pun mendorong agar OPD terkait memaksimalkan sektor ini sebagai sumber pendapatan baru bagi daerah.
Menurutnya, langkah diversifikasi investasi sangat penting di tengah kondisi keuangan daerah yang semakin tertekan.
“Beban daerah semakin tinggi, sementara dana transfer dan DBH cenderung dipangkas. Karena itu, PAD harus digenjot agar kita tidak terus bergantung pada pusat,” tegasnya.
Zulfikar berharap, Raperda yang sedang digodok tidak hanya memberi kepastian dan kemudahan bagi investor, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat.
“Raperda ini harus memastikan terbukanya lapangan pekerjaan sekaligus meningkatkan PAD. Jadi bukan sekadar mempermudah investor, tapi juga membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat Paser,” pungkasnya. (*/Adv)
