BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dalam momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, PT PLN (Persero) kembali menyalakan harapan baru bagi masyarakat pra-sejahtera melalui program Light Up The Dream (LUTD).
Pada Kamis (20/8/2025), PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) secara simbolis menyalakan listrik untuk 105 keluarga di wilayah Kaltim dan Kaltara.
Seremoni penyalaan di Kaltim dipusatkan di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan. Acara ini dihadiri General Manager PLN UID Kaltimra Muchamad Chaliq Fadli, Lurah Karang Joang Maryana, serta warga penerima manfaat. Kegiatan juga terhubung secara daring dengan seluruh unit PLN se-Indonesia.
Abdullah, salah satu penerima manfaat, tidak bisa menyembunyikan rasa harunya setelah rumahnya resmi memiliki sambungan listrik mandiri.
“Alhamdulillah, sekarang kami bisa menikmati listrik sendiri. Anak dan cucu lebih nyaman beraktivitas, dan hidup terasa lebih aman. Terima kasih PLN, semoga semakin banyak warga kecil yang terbantu,” ucapnya.
Lurah Karang Joang, Maryana, turut menyampaikan apresiasi. “Program LUTD ini sangat berarti bagi warga kami, khususnya yang kurang mampu. Semoga semakin banyak keluarga pra-sejahtera yang bisa menikmati listrik agar taraf hidup mereka lebih baik,” ujarnya.
General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menegaskan bahwa listrik adalah hak seluruh rakyat.
“Bagi PLN, listrik bukan sekadar cahaya, melainkan energi yang membuka jalan menuju kesejahteraan. Dalam semangat HUT ke-80 RI, kami berkomitmen agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dari manfaat listrik,” tegasnya.
Program LUTD merupakan inisiatif donasi sukarela pegawai PLN yang diwujudkan dalam bentuk sambungan listrik gratis bagi keluarga pra-sejahtera. Di Kaltimra, program ini berjalan konsisten. Pada Juli lalu, PLN telah menyalakan listrik untuk 176 keluarga, dan di bulan Agustus dilanjutkan dengan penyalaan serentak secara nasional.
Melalui langkah ini, PLN ingin memastikan “terang” hadir hingga pelosok negeri, bukan hanya sebagai penerangan, tetapi juga simbol harapan menuju kehidupan yang lebih sejahtera dan Indonesia yang maju. (*)
