BorneoFlash.com, NUSANTARA – Samsung C&T, raksasa teknologi dan konstruksi asal Korea Selatan, memimpin konsorsium yang resmi mengumumkan investasi sebesar Rp 6,3 triliun untuk membangun 21 tower rumah susun (rusun) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Investasi ini menunjukkan komitmen kuat investor global terhadap visi Indonesia dalam membangun kota masa depan yang modern dan berkelanjutan. Pemerintah menjalankan proyek ini melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebagai salah satu pilar utama pembiayaan IKN.
Konsorsium Korea Selatan tersebut menggandeng PT Brantas Abipraya, BUMN sektor konstruksi, untuk melaksanakan pembangunan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Mereka merancang hunian vertikal ini untuk menampung ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan personel pertahanan serta keamanan (Hankam) yang akan mulai pindah ke IKN secara bertahap mulai Maret 2025.
Bukti Kepercayaan Internasional
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa partisipasi Samsung C&T mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap proyek IKN.
“Investasi Rp 6,3 triliun dari konsorsium Korea Selatan menambah total komitmen investasi asing pemrakarsa baru di IKN menjadi Rp 12,3 triliun. Jumlah ini termasuk investasi konsorsium asal Amerika Serikat yang akan membangun 20 tower rusun senilai Rp 6 triliun,” ujar Agung, Sabtu (24/5/2025).
Samsung C&T Hadirkan Pengalaman Global untuk Masa Depan IKN
Sebagai pemain utama industri konstruksi global, Samsung C&T membawa portofolio proyek ikonik seperti Burj Khalifa di Dubai, gedung tertinggi di dunia. Melalui proyek IKN, perusahaan ini menghadirkan standar kualitas internasional, teknologi mutakhir, dan pendekatan konstruksi berkelanjutan.
Samsung C&T dan Brantas Abipraya bekerja sama untuk memastikan pembangunan 21 tower rusun ini selesai tepat waktu dengan mutu terbaik. Selain menyediakan hunian bagi ASN dan personel Hankam, proyek ini mencerminkan kemajuan IKN sebagai kota cerdas dan ramah lingkungan.
Dengan total 41 tower rusun hasil kolaborasi konsorsium Korea Selatan dan Amerika Serikat, IKN semakin mendekati visinya sebagai pusat pemerintahan modern yang menarik perhatian dunia.
KPBU Jadi Model Pembiayaan Masa Depan
Agung juga menekankan bahwa pemerintah mengandalkan skema KPBU sebagai model pembiayaan alternatif yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Hingga kini, total komitmen investasi melalui KPBU di IKN telah mencapai Rp 144,3 triliun.
Pemerintah tidak hanya menggunakan dana KPBU untuk membangun rusun, tetapi juga mengalokasikannya untuk infrastruktur strategis seperti jalan, Multi Utility Tunnel (MUT), rumah tapak, dan apartemen yang mendukung transformasi IKN menjadi kota masa depan Indonesia. (*)