BMKG Keluarkan Peringatan Dini: Curah Hujan Tinggi dan Ancaman Banjir Ancam Sejumlah Wilayah

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Ilustrasi. Jalan penghubung Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Citanduy, Rabu (21/5/2025). BMKG memberi peringatan dini curah hujan tinggi akhir Mei 2025 (Sumber: Camat Panumbangan)
Ilustrasi. Jalan penghubung Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Citanduy, Rabu (21/5/2025). BMKG memberi peringatan dini curah hujan tinggi akhir Mei 2025 (Sumber: Camat Panumbangan)

BorneoFlash.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi dan ancaman banjir di sejumlah wilayah Indonesia.

 

Dalam laporan Dasarian II Mei 2025, BMKG menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia masih menjalani musim hujan. Berdasarkan data yang mereka rilis, sekitar 73 persen wilayah Zona Musim (ZOM) masih mengalami musim hujan, sementara baru sekitar 11 persen wilayah yang sudah memasuki musim kemarau.

 

Pada akhir Mei 2025, BMKG memperkirakan bahwa beberapa wilayah di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami banjir dengan kategori tinggi. BMKG bahkan menetapkan status “Awas” untuk beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan karena prediksi curah hujan ekstrem.

 

Berikut tingkat peringatan dini curah hujan tinggi untuk akhir Mei 2025:

  • Waspada: Beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua Tengah.
  • Siaga: Beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Maluku.
  • Awas: Beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

 

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana untuk segera mengambil langkah antisipatif. Mereka menyarankan warga untuk:

  • Memeriksa dan membersihkan saluran drainase di sekitar rumah.
  • Memastikan rumah dalam kondisi siap menghadapi potensi genangan air.
  • Membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar rumah.
  • Menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit yang sering muncul saat musim hujan.

 

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, masyarakat diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.