BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, menyampaikan sejumlah masukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terkait pelaksanaan program pendidikan gratis atau yang dikenal sebagai “GratisPol”, salah satu program unggulan Gubernur Kaltim Rudi Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.
Pernyataan tersebut disampaikan Bagus dalam acara Talkshow dan Apresiasi HUT ke-22 Tribun Kaltim yang digelar di Novotel Hotel Balikpapan, Rabu (28/5/2025).
Ia menyampaikan sejumlah hal penting, khususnya mengenai efektivitas program beasiswa yang menjangkau jenjang pendidikan tinggi, mulai dari S1 hingga S3.
“Saya sangat mengapresiasi bahwa beasiswa ini dibuka bukan hanya untuk kampus-kampus di Kaltim, tapi juga universitas luar daerah. Namun, kita juga harus realistis terhadap kebutuhan tenaga dokter di daerah kita yang masih sangat terbatas,” ujar Bagus.
Ia mencontohkan, Universitas Mulawarman hanya meluluskan sekitar 100 mahasiswa kedokteran per tahun, sementara kebutuhan tenaga medis di Kaltim terus meningkat. Karena itu, ia mendorong agar penerima beasiswa, khususnya untuk profesi kedokteran dan spesialis, menandatangani komitmen untuk kembali dan mengabdi di Kaltim setelah lulus.
“Kalau mereka tidak kembali, harus ada mekanisme pengembalian biaya, misalnya tiga kali lipat. Ini bentuk tanggung jawab moral atas beasiswa yang mereka terima,” tegasnya.
Bagus juga mengangkat isu keberlanjutan beasiswa S3 yang sebelumnya terakomodasi melalui program “Kaltim Cemerlang”. Menurutnya, program baru “GratisPol” belum sepenuhnya mengakomodasi mahasiswa tingkat doktoral, terutama mereka yang sudah memasuki masa penelitian.
“Ada beberapa penerima beasiswa S3 yang kini bingung karena tidak lagi mendapat kejelasan bantuan. Padahal biaya penelitian S3 sangat besar, dan sebagian dari mereka adalah dosen di kampus-kampus Kaltim yang sedang berupaya meningkatkan kualitas SDM lokal,” jelasnya.
Ia mendorong agar Pemprov Kaltim kembali mengevaluasi keberlanjutan bantuan studi bagi mahasiswa S3 yang sudah berada di tahap akhir pendidikannya. Menurut Bagus, dosen dengan kualifikasi S3 sangat dibutuhkan untuk memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Kaltim.
Sementara itu, Bagus menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan juga memiliki program beasiswa sendiri. Namun dengan adanya program “Gratis Pol”, dana beasiswa kota bisa dialihkan ke program lain yang langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat.
Program ‘GratisPol’ baru akan mulai dibuka pada Juni 2025, jadi saat ini Pemkot masih menyalurkan beasiswa transisi bagi anak-anak Balikpapan,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Bagus menyatakan dukungannya atas visi dan program pendidikan yang dibawa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Ia berharap agar janji-janji politik di bidang pendidikan benar-benar diwujudkan secara menyeluruh dan tepat sasaran.
“Mari kita manfaatkan program ini sebaik-baiknya. Saya mengajak seluruh anak-anak Kaltim untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan kuliah yang sudah terbuka luas lewat program ini. Tahun depan, semoga kuotanya bisa lebih besar lagi,” pungkasnya. (Adv)