BorneoFlash.com, SAMARINDA — Banjir besar kembali melanda Kota Samarinda, Selasa (27/5/2025), setelah hujan deras turun sejak dini hari, sejumlah wilayah tergenang air setinggi hingga satu meter.
Tak hanya itu, tanah longsor juga terjadi di beberapa lokasi akibat tanah yang tidak mampu menahan air.
Namun bukan cuma karena hujan, banjir kali ini disebut makin parah karena Sungai Mahakam yang sudah dangkal, Sungai ini menjadi jalur utama aliran air dari kota ke laut.
Karena dasar sungai penuh lumpur dan tak pernah dikeruk selama puluhan tahun, air pun meluap ke pemukiman warga.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyoroti masalah ini dan meminta pemerintah pusat segera melakukan pengerukan Sungai Mahakam.
“Sudah lebih dari 25 tahun sungai ini tidak dikeruk. Ini menyebabkan air susah mengalir, apalagi saat hujan dan air laut sedang pasang. Kita butuh langkah nyata, bukan cuma menunggu banjir datang,”kata Seno Aji usai rapat di DPRD Kaltim, Rabu (28/5/2025).
Ia juga menyebut banjir besar terjadi bukan hanya di Samarinda, tapi juga di Mahakam Ulu. Di daerah itu, banjir mencapai 3 hingga 4 meter dan merendam lima kecamatan. Banyak warga terisolasi dan kesulitan mendapatkan makanan.
Sementara itu, BMKG Kaltim sebelumnya sudah mengingatkan soal cuaca ekstrem sejak tanggal 26 Mei.
Tapi karena sistem pengelolaan air di daerah ini belum baik, banjir tetap terjadi dan makin parah.
Pemerintah Provinsi Kaltim berjanji akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi jangka panjang.
Mulai dari pengerukan sungai, penataan drainase, hingga pengaturan ulang wilayah yang rawan banjir.
“Kita tidak bisa terus begini setiap tahun. Harus ada perubahan agar masyarakat tidak terus jadi korban,”tegas Seno Aji. (*)