Namun, semangatnya untuk terus menjalani pengobatan tak akan pernah terhenti demi bisa terus hidup bersama dengan keluarga yang sangat disayanginya.
“Semenjak saya divonis terkena gagal ginjal suami saya melarang saya untuk berjualan. Waktu itu saya langsung berpikir darimana biaya pengobatannya kalau saya tidak berjualan, ternyata Alhamdulillah pakai BPJS Kesehatan tidak dikenakan biaya sama sekali,” kata perempuan berusia 48 tahun ini.
Tiga tahun menjalani pengobatan cuci darah, Sukarliawati menyampaikan pengalamannya berobat sebagai peserta JKN. Ia merasakan manfaat penuh dari program JKN tanpa adanya kendala yang menyulitkan dirinya untuk mendapat layanan kesehatan yang ia butuhkan.
“Dari awal saya cuci darah disini semuanya berjalan lancar. Fasilitasnya membuat nyaman. Dokter dan perawat juga sudah baik dalam merawat kami semua pasien cuci darah disini. Prosesnya juga nggak sulit, yang penting BPJS Kesehatannya aktif semuanya bisa ditanggung sama BPJS Kesehatan,” ungkap Sukarliawati.
Ia juga membenarkan terkait nihilnya diskriminasi antara layanan yang diberikan untuk pasien peserta BPJS Kesehatan maupun pasien yang menggunakan biaya pribadi. Seluruhnya mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas tanpa adanya perbedaan.
“Semoga BPJS Kesehatan programnya terus berjalan, karena sangat bermanfaat untuk masyarakat, khususnya untuk saya dan pasien cuci darah lainnya yang membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar,” kata Sukarliawati. (*)