Pernyataan Sikap Komnas HAM atas Bentrokan di Rempang, Jokowi: “Komunikasi Kurang Baik”

oleh -
Editor: Ardiansyah
Jokowi mengatakan bahwa komunikasi yang dilakukan kepada warga kurang baik sehingga memicu kericuhan di Batam. Foto: Kolase IST/Detik
Jokowi mengatakan bahwa komunikasi yang dilakukan kepada warga kurang baik sehingga memicu kericuhan di Batam. Foto: Kolase IST/Detik

Pernyataan sikap Komnas HAM, Atas peristiwa bentrok yang terjadi, Komnas HAM menyatakan hal-hal sebagai berikut:

a. Menyesalkan terjadinya bentrok antara aparat dengan warga setempat yang menimbulkan korban baik      anak-anak maupun orang dewasa;

b. Mendesak penghentian pengerahan pasukan dan tindakan represif kepada masyarakat dan                        mengedepankan dialog;

c. Meminta pembebasan terhadap warga yang ditahan;

d. Meminta pemerintah daerah melakukan pemulihan bagi masyarakat yang mengalami kekerasan dan        trauma, termasuk anak-anak yang memerlukan pemulihan khusus;

e. Meminta agar pemerintah pusat maupun daerah serta aparat penegak hukum menerapkan                        Pendekatan humanis dalam penyelesaian sengketa agraria, termasuk dalam proyek strategis nasional.

Komnas HAM menyebut peristiwa di Pulau Rempang sebagai tragedi konflik lahan yang berujung pada kekerasan. 

Menurut penjelasan Komnas HAM, kasus ini bermula dari adanya rencana relokasi warga di Pulau Rempang, Galang, dan Galang Baru dalam pengembangan investasi Pulau Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan, dan wisata yang terintegrasi. 

Proyek dikerjakan PT Makmur Elok Graha (MEG) ditargetkan bisa menarik investasi dengan lahan 7.572 hektare atau 45,89 persen total luas Pulau Rempang seluas 16.500 hektare.

“Kemudian akan dilakukan relokasi warga di Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru yang diperkirakan antara 7.000 sampai 10.000 jiwa,” kata Atnike.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.