Pemkab Mahulu dan USAID SEGAR Diskusikan Tim Formatur Pembentukan “Multi Stakeholder Forum” Pembangunan Berkelanjutan

oleh -
Editor: Ardiansyah
Asisten III Bidang Administrasi Umum Mahulu Kristina Tening hadir mewakili Bupati pada Diskusi Tim Formatur dalam rangka Pembentukan "Multi Stakeholder Forum" Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Mahulu, digelar di Hotel Harris Samarinda, Selasa (05/09/2023). Foto: HO/Prokopim Mahulu.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Mahulu Kristina Tening hadir mewakili Bupati pada Diskusi Tim Formatur dalam rangka Pembentukan "Multi Stakeholder Forum" Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Mahulu, digelar di Hotel Harris Samarinda, Selasa (05/09/2023). Foto: HO/Prokopim Mahulu.

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Diskusi Tim Formatur dalam rangka Pembentukan “Multi Stakeholder Forum” Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Mahulu, digelar di Hotel Harris Samarinda, Selasa (05/09/2023).

 

Asisten III Bidang Administrasi Umum Kristina Tening membuka kegiatan yang difasilitasi oleh Bappelitbangda Mahulu ini untuk mewakili Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh.

 

Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan merujuk Surat Gubernur Kaltim No. 050/ 047/ B.EKO-BAPP/2022 tentang Pelaksanaan Proyek The United States Agency for International Development (USAID) Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) di Kalimantan Timur dan Surat Bupati Mahakam Ulu 050/082.005/ Bappelitbangda – TU.P/IV/2022 tentang Pelaksanaan Proyek USAID SEGAR di Kabupaten Mahakam Ulu.

 

Dalam sambutan Bupati yang disampaikan Kristina Tening, bahwa Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan tahun 2030 Agenda of Sustainable Development atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke dalam agenda pembangunan nasional. 

 

“Ini diwujudkan melalui penyelarasan indikator pencapaian target TPB/SDGs dengan strategi dan prioritas pembangunan nasional baik kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) atau Rencana Kerja Pemerintah (PKP) dengan Salah satu prinsip utama pelaksanaan TPB/SDGs di Indonesia adalah kemitraan yang inklusif.”

 

“Sebagaimana amanat dalam Peraturan Presiden No. 59 tahun 2017 tentang pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan BErkelanjutan yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun organisasi Masyarakat Sipil (OMS), akademisi, pelaku usaha, media dan filantropi dalam pelaksanaan TPB/SDGs,” kata Bupati.

 

Kemudian Bupati menerangkan bahwa melalui proses perencanaan dan implementasi TPB/SDGs yang inklusif, maka hasil pembangunan akan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Baca Juga :  Peringati Hardiknas 2025, Pemkot Bontang Bagikan 256 Laptop ke Guru

 

“Kabupaten Mahulu  juga memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan dan indikator-indikator dari TPB/SDGs, yang diharapkan capaian-capaian Kabupaten Mahulu terkait TPB/SDGs bisa berkontribusi positif terhadap capaian Provinsi maupun Nasional,” ujarnya.

 

Bupati pun mengungkapkan bukti keseriusan Mahulu dalam mencapai target-target TPB/SDGs, antara lain: 

 

1). Keselarasan antara Tujuan TPB/SDGs, RPJMN, RPJMD, Visi-misi Bupati serta renstra dan program-program di tiap OPD. Lalu yang 

 

2). Membentuk tim TPB/SDGs yang beranggotakan OPD lintas sektor.

 

“Inisiatif-inisiatif diatas sangat kuat relevansinya dalam kerangka Program USAID SEGAR yang akan dilaksanakan utamanya dalam tata kelola Lingkungan berkelanjutan dibawah payung Sustainable Terrestrial Ecosystem Management  (STEM),” kata Bupati.

 

Lalu Bupati juga mengungkapkan STEM ini memiliki dua tujuan utama, yaitu Memperkuat tata kelola pemerintahan di bidang lingkungan dan sumber daya alam di tingkat kabupaten dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati serta pengelolaan hutan dan lahan secara berkelanjutan.

 

Dan Mendorong sektor swasta untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam rantai pasok produksi komoditasnya sehingga mengurangi ancaman terhadap keanekaragaman hayati serta mengurangi produksi gas rumah kaca dari sektor lahan.

 

“Berdasarkan dua hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Mahulu pada prinsipnya mendukung dengan dilaksanakannya Diskusi Tim Pembangunan Berkelanjutan “Multi stakeholder Forum” pada hari ini,” kata Bupati.

 

“Harapan saya hasil dari Diskusi yang akan dipaparkan ini dapat menjadi panduan dalam pengambilan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dan saya mengharapkan Kepada Organisasi Perangkat Daerah yang hadir  dapat betul-betul terlibat secara aktif pada acara Lokakarya ini, sehingga akhirnya akan didapati sebuah strategi pencapaian target-target TPB/SDGs,” harap Bupati.

 

Untuk diketahui adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini, salah satunya adalah untuk mendapatkan masukan dan peran strategis dari Forum Multipihak yang ada di tingkat kabupaten, maupun provinsi  bagi tim Formatur pembentukan Forum Multipihak di Kabupaten Mahulu.

Baca Juga :  Niat Mengusir Tawon Malah Hebohkan Warga

 

Hadir dalam kegiatan ini, dari Bappeda Provinsi, Bappelitbangda Mahulu, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Mahulu, Gerbangmas, Dewan Adat Kabupaten Mahulu dan USAID SEGAR. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.