“Alat yang diperlukan sangat mahal, tidak ditanggung BPJS, dan RS tidak sanggup membantu. Pasien tidak memiliki Rp 103 untuk membeli pembuluh dan katup aorta buatan untuk memperbaiki jantungnya,” kata dr Berlian.
Melalui unggahan tersebut, ia juga membagikan video pasien tersebut yang memberikan pengakuan.
Pasien dalam video tersebut mengatakan bahwa biaya yang diperlukan untuk melakukan operasi sangat besar sehingga ia sangat keberatan.
“Terakhir bulan lalu, tim dokter rumah sakit yang mengoperasi akhirnya terus terang bilang katup pembuluh darah yang mahal dan tidak masuk BPJS,” ucap pasien dalam video tersebut.
“Rumah sakit sudah membantu operasi banyak orang tetapi uangnya terbatas. Saya diminta nyiapin uang ratusan juta rupiah, dan saya menyerah,” katanya.
Pasien tersebut menambahkan bahwa ia merasa sudah tidak kuat lagi dengan kondisi yang dialaminya. Ia hanya berharap pemerintah dapat membantu agar orang-orang sepertinya bisa mendapatkan penanganan yang baik.
“Dokternya ikut prihatin dan mereka mengatakan, ‘Semoga ada keajaiban buat bapak-bapak dan pasien seperti bapak. Maaf kami tim medis tidak memiliki kuasa’. Saya nggak ingin ada masalah, tapi saya udah nggak kuat,” katanya.