“Kami juga tidak sembarangan melakukan fogging, karena bisa memberikan dampak negatif jika salah,” ujarnya, Rabu (28/9/2022).
Saat ini pihaknya melalui Puskesmas terus membagikan abate kepada masyarakat, untuk membunuh jentik-jentik nyamuk sebagai upaya pencegahan demam berdarah.
Diketahui, kasus demam berdarah di Kota Balikpapan mencapai 1.033 kasus. Korban terbanyak berasal dari Kecamatan Balikpapan Selatan, dan terendah di Balikpapan Timur.
“Peningkatan kasus DBD di Kota Balikpapan dapat dilihat dari penuhnya IGD rumah sakit di Balikpapan,” sebutnya.
Bahkan, terdapat korban meninggal yakni anak berusia tiga tahun dari Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat. Pasalnya, anak-anak sangat rentan terkena penyakit DBD.
Untuk itu, ketika terjadi demam, maka segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat. “Jangan menunggu sampai tiga hari, kemudian jangan hanya membeli obat penurun panas, tapi segera ke fasyankes atau minimal ke puskesmas terdekat.