BorneoFlash.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI kembali berkolaborasi mendukung produktivitas perempuan pelaku UMKM. Kali ini kolaborasi terwujud berupa Program Sispreneur “Kelas Inkubasi Manajemen Bisnis (Pendampingan) 1.000 Pelaku Usaha Perempuan Indonesia Berani Naik Kelas.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga, dan Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, meresmikan program edukasi ini di Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Hal ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan XL Axiata memasuki usia 25 tahun dalam upaya Membangun Indonesia Digital, sekaligus peringatan atas Program Sispreneur “Kelas Inkubasi Manajemen Bisnis (Pendampingan)
Menteri Bintang mengatakan, “Saya menyambut baik terselenggaranya program Sispreneur 2021 sebagai bentuk sinergi antara Kemen PPPA dengan PT XL Axiata, Tbk dalam penyelenggaraan sekaligus mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui partisipasi dunia usaha.
Dan berharap pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2021 ini, dapat menjawab berbagai tantangan yang masih dihadapi para perempuan wirausaha, khususnya dalam membuka akses pengetahuan terkait pemahaman perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, serta literasi keuangan dan akses pasar yang lebih luas melalui digital marketing, sehingga pada akhirnya dapat memajukan usaha, meningkatkan perekonomian keluarga, dan memberi kontribusi pada perekonomian nasional.”
“Pemulihan ekonomi nasional dapat diupayakan salah satunya dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Dalam hal ini, kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship) perempuan sangatlah penting, mengingat pembukaan usaha baru dan perluasan usaha akan mendorong tersedianya lapangan kerja untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
Berdasarkan data Perkembangan UMKM dan Besar di Indonesia pada tahun 2014-2018, dari seluruh jenis usaha di Indonesia, 99,99 persennya merupakan UMKM. Selain itu, data BPS pada tahun 2018, menunjukkan bahwa dari total UMKM, lebih dari 60 persennya (sekitar 37 juta) dimiliki dan dikelola oleh perempuan,” tambah Menteri Bintang.