BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan stok beras di daerah tetap terkendali meskipun sebagian produk harus ditarik dari peredaran karena tidak memenuhi standar mutu.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan langkah antisipasi telah dilakukan untuk mencegah kelangkaan dan menjaga kestabilan harga di pasaran.
Tindakan tersebut menyusul temuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim terkait beras oplosan serta beras bermutu rendah.
Pemprov segera berkoordinasi dengan Perum Bulog agar stok yang ditarik dapat segera diganti dengan produk yang layak edar.
“Kami telah berkomunikasi dengan Bulog untuk memastikan stok yang ditarik segera diganti. Hal ini diperlukan agar pasokan tetap terjaga dan tidak menimbulkan potensi inflasi,”ujar Wagub Seno, pada Jumat (8/8/2025).
Selain mengandalkan pasokan Bulog, pemerintah daerah juga memanfaatkan momentum panen raya di beberapa sentra produksi, seperti Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, untuk memperkuat suplai beras lokal.
“Panen raya di PPU dan Kukar akan kami optimalkan guna memenuhi kebutuhan beras di Kaltim. Langkah ini sekaligus menjadi strategi untuk memperkuat produk lokal,”tambahnya.
Wagub Seno menekankan bahwa pengendalian distribusi juga menjadi prioritas agar beras yang beredar memenuhi standar kualitas dan aman dikonsumsi masyarakat.
Sebelumnya, Disperindagkop UKM Kaltim mengumumkan penarikan sejumlah beras oplosan dan bermutu rendah dari pasaran sebagai bentuk perlindungan konsumen.
Pemerintah memastikan proses penarikan tersebut tidak memengaruhi ketersediaan stok di masyarakat. (*)
