Samarinda Siap Luncurkan Koperasi Merah Putih, Dukung Penguatan Ekonomi Rakyat di Kaltim

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Persiapan peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. Sejumlah komoditas seperti beras, gula, dan tepung sudah tersedia di lokasi. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Persiapan peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. Sejumlah komoditas seperti beras, gula, dan tepung sudah tersedia di lokasi. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Kota Samarinda tengah mempersiapkan diri sebagai lokasi percontohan peluncuran nasional Koperasi Merah Putih yang akan digelar serentak pada 21 Juli 2025. 

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis pemerintah pusat untuk memperkuat struktur ekonomi kerakyatan di tingkat desa dan kelurahan.

 

Kelurahan Lempake dipilih sebagai titik peluncuran utama di Kalimantan Timur (Kaltim). Daerah ini dinilai memiliki potensi pertanian dan peternakan rakyat yang telah berkembang cukup lama. 

 

Pemkot Samarinda menyatakan kesiapan peluncuran sudah mencapai tahap akhir, dengan persiapan fisik hampir rampung.

 

“Kegiatan gladi bersih dijadwalkan Minggu. Gerai-gerai koperasi sudah terbangun seluruhnya, hanya tinggal proses pengisian barang,”ujar Marnabas, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Samarinda, saat dikonfirmasi via telepon, pada Sabtu (19/7/2025).

 

Koperasi Merah Putih ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor. Sejumlah perusahaan dan lembaga nasional seperti Patra Niaga, Bulog, Pupuk Indonesia, dan Pos Indonesia, telah menyatakan dukungan. 

 

Keterlibatan BUMN dan BUMD ditujukan untuk memastikan distribusi barang kebutuhan pokok dan layanan pendukung berjalan lancar.

Persiapan peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. Sejumlah komoditas seperti beras, gula, dan tepung sudah tersedia di lokasi. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Persiapan peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. Sejumlah komoditas seperti beras, gula, dan tepung sudah tersedia di lokasi. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

Selain sebagai upaya pemberdayaan ekonomi lokal, koperasi ini juga diharapkan mampu menjadi alat kendali inflasi melalui penetapan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi). 

 

Masyarakat akan mendapatkan akses LPG 3 kg, beras, dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

 

Sistem pengawasan harga akan dilakukan secara digital menggunakan aplikasi CTP milik Disperindag, guna menjamin keterjangkauan harga bagi warga. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.