BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan telah mengambil langkah antisipatif guna mencegah potensi penularan penyakit menular, terutama virus MERS-CoV yang kerap muncul dari wilayah Timur Tengah.
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Karantina Kesehatan dalam penerapan skrining kesehatan bagi seluruh jemaah setibanya di Debarkasi.
Langkah ini sesuai dengan Standar operasional Prosedur (SOP) untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah.
“Jadi dicek suhu tubuh, kesehatannya secara umum. Jika ditemukan demam 38 derajat atau lebih, akan langsung dilakukan pemisahan dan penanganan lanjutan di rumah sakit. Rumah sakit rujukan yang kami siapkan adalah RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo,” jelas Alwiati, pada Senin (16/6/2025).
Ia juga mengungkapkan, setiap tahun kerap ditemukan kasus jemaah haji yang terpapar virus MERS-CoV, yang merupakan virus pernapasan sejenis dengan COVID-19.
“Kami tetap waspada, karena MERS-CoV bisa saja terbawa dari Tanah Suci. Tim medis dari DKK dan Balai Karantina sudah siaga untuk memeriksa suhu tubuh dan gejala lain yang mencurigakan,” ujarnya.
Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) merupakan virus yang berasal dari Timur Tengah dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius hingga berujung pada kematian. Meskipun gejalanya mirip flu dan batuk ringan.
Alwiati menegaskan pentingnya membedakan antara flu biasa dan potensi penyakit menular yang lebih serius.
“Batuk dan flu memang sering dialami jemaah yang baru pulang dari ibadah haji. Tapi kami ingin memastikan bahwa itu bukan MERS atau COVID-19. Karena itu, jemaah harus tetap waspada dan proaktif,” tambahnya.
Alwiati juga mengimbau kepada para jemaah agar segera melapor ke Puskesmas terdekat apabila merasakan gejala seperti demam, batuk, atau flu saat sudah berada di rumah.
“Ibadah haji cukup menguras energi fisik, jadi sangat penting bagi jemaah untuk beristirahat, konsumsi vitamin, gunakan masker bila batuk, rajin mencuci tangan, dan segera ke fasilitas kesehatan jika merasa tidak sehat,” tutupnya.
Langkah antisipatif ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berharap seluruh jemaah dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat. (*)