BorneoFlash.com, BONTANG — Guru swasta di Bontang boleh bernafas lega. Pemerintah Kota berkomitmen meningkatkan kesejahteraan mereka dengan menaikkan insentif bulanan hampir dua kali lipat pada tahun ini.
Tahun ini, insentif yang sebelumnya sebesar Rp 1,1 juta per bulan direncanakan naik menjadi Rp 2 juta. Kenaikan tersebut akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang dilansir dari TribunKaltim, mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai kenaikan insentif ini menjadi prioritas dan ditargetkan dapat direalisasikan tahun ini.
“Pembahasan APBD Perubahan ini akan kami percepat, kemungkinan besar pada bulan Juni. Setelah itu, besaran insentif guru swasta akan kami masukkan dan tetapkan,” ujar Agus Haris saat dihubungi pada Senin (28/4/2025).
Agus Haris menjelaskan, program insentif guru swasta di Bontang sudah berjalan cukup lama dan setiap tahunnya selalu dievaluasi. Ia mencontohkan, pada masa pemerintahan Wali Kota Basri Rase, insentif ini dinaikkan menjadi Rp 1,1 juta dan telah bertahan selama empat tahun terakhir.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kenaikan kali ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya biaya pendidikan, kebutuhan hidup sehari-hari para tenaga pendidik, serta kenaikan harga bahan pokok di Bontang.
“Peningkatan insentif ini diharapkan dapat membantu para tenaga pendidik yang telah berkontribusi besar dalam memajukan pendidikan di Bontang,” tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) swasta yang berhak menerima insentif.
Kegiatan validasi tersebut dilaksanakan pada 14 hingga 21 April 2025. Tujuannya untuk memastikan data PTK penerima insentif akurat dan sesuai dengan analisis beban kerja (ABK) di masing-masing sekolah.

“Monitoring ini penting agar jumlah penerima insentif sesuai dengan kebutuhan riil di sekolah, serta untuk menghindari adanya PTK yang tidak memenuhi syarat namun masih terdaftar,” jelas Bambang.
Ia menegaskan, Pemkot Bontang tetap berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada tenaga pendidik swasta sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini.
“Selain meningkatkan kesejahteraan mereka, kami juga ingin memastikan bahwa kualitas layanan pendidikan di Bontang terus meningkat,” pungkasnya. (*)