Sebagai bentuk akuntabilitas, peserta yang tidak lolos seleksi diberikan hak masa sanggah selama tiga hari untuk mengajukan keberatan atau klarifikasi. Semua sanggahan akan ditinjau kembali sebelum keputusan akhir diumumkan.
Agar lolos seleksi, mahasiswa diwajibkan mengunggah dokumen berikut saat proses pendaftaran:
1). Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang menunjukkan domisili di Kaltim.
2). Fotokopi Kartu Keluarga (KK) yang membuktikan minimal tiga tahun berdomisili di Kaltim.
Sistem pendaftaran berbasis digital memungkinkan proses seleksi berlangsung transparan dan efisien.
Dokumen yang diunggah akan menjadi salah satu indikator utama dalam proses verifikasi kelayakan penerima beasiswa.
Peluncuran Gratispol bukan hanya sekadar program beasiswa biasa.
Ia adalah bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Kaltim untuk menciptakan generasi muda berdaya saing tinggi, terutama dalam menyambut berbagai tantangan masa depan, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka partisipasi pendidikan tinggi di Kaltim masih perlu ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan dibanding provinsi lain di Indonesia.
Dengan hadirnya Gratispol, diharapkan lebih banyak anak-anak daerah yang tidak hanya mampu menyelesaikan studi, tapi juga tampil menjadi pemimpin di bidang akademik, sosial, dan profesional.
Program ini juga dinilai relevan untuk memperkuat fondasi sumber daya manusia (SDM) yang inovatif, adaptif, dan kompetitif, sebagai bagian dari persiapan Kaltim menjadi provinsi penopang utama Indonesia di masa depan.
Bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif yang ingin memanfaatkan peluang emas ini, seluruh informasi terkait alur pendaftaran, jadwal seleksi, hingga pengumuman penerima dapat diakses secara langsung melalui portal resmi: gratispol.kaltimprov.go.id. (*)
