Anjloknya IHSG, Harga Emas Meroket: Ketidakpastian Investasi di Tengah Gejolak Global

oleh -
Penulis: Redaksi
Editor: Ardiansyah
Prediksi harga emas akan menembus angka Rp2 juta per gram dalam waktu dekat. Foto:IST/Bareksa
Prediksi harga emas akan menembus angka Rp2 juta per gram dalam waktu dekat. Foto:IST/Bareksa

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan signifikan dalam sepekan terakhir, mencerminkan ketidakpastian investasi yang kian meningkat.

 

Namun, di sisi lain, perdagangan emas justru mengalami lonjakan permintaan, dengan prediksi harga emas akan menembus angka Rp2 juta per gram dalam waktu dekat.

 

Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Balikpapan, Lydia Chandra, mengungkapkan bahwa ekonomi global tengah mengalami ketidakstabilan hingga triwulan pertama 2025.

 

Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif impor secara luas, serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama konflik Israel-Palestina.

 

“Selain itu, rencana Gubernur The Fed untuk memangkas suku bunga juga berdampak signifikan. Penurunan suku bunga ini menyebabkan harga saham melemah, sehingga investor lebih tertarik untuk berinvestasi dalam emas,” ujar Lydia pada Sabtu (22/3/2025).

 

Lydia menambahkan bahwa emas telah lama menjadi aset safe haven yang tahan inflasi dan selalu diminati saat ekonomi global mengalami perlambatan. Dalam beberapa tahun terakhir, tren ini semakin kuat di kalangan investor, termasuk di Indonesia.

 

“Perdagangan emas mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Dengan anjloknya harga saham dan perlambatan ekonomi, emas semakin diminati sebagai alternatif investasi yang lebih stabil,” lanjutnya. Menurutnya, tren kenaikan harga emas akan terus berlangsung jika kondisi geopolitik dan ekonomi global tidak menunjukkan perbaikan.

 

Saat ini, harga emas telah mencapai USD3.030 per troy ounce dan diprediksi bisa menyentuh USD 3.800 per troy ounce dalam tahun 2025. Hal ini yang kemudian mendorong kenaikan harga emas di pasar domestik hingga diperkirakan mencapai Rp 2 juta per gram.

Baca Juga :  Kapolresta Balikpapan Apresiasi Ormas dan LSM Kalimantan Atas Terciptanya KAMTIBMAS Selama Ops Mahakam 2024/2025

 

Sebagai salah satu industri dalam Perdagangan Berjangka Komoditi, PT RFB juga merasakan dampak positif dari meningkatnya permintaan emas. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan sebagai anggota Jakarta Futures Exchange (JFX), perusahaan ini melihat pertumbuhan signifikan dalam jumlah nasabah dan permintaan perdagangan emas.

Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Balikpapan Lydia Chandra. Foto: BorneoFlash/IST
Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Balikpapan Lydia Chandra. Foto: BorneoFlash/IST

“Di cabang Balikpapan, permintaan emas melonjak drastis. Kami mencatat pertumbuhan jumlah nasabah meningkat 20-30 persen selama periode 2023-2024. Meskipun kami memperdagangkan emas nonfisik, minat terhadap produk ini tetap tinggi,” jelas Lydia.

 

Dengan ketidakpastian global yang masih berlanjut, investor kini semakin melirik emas sebagai aset yang lebih aman dan stabil, menandai tren baru dalam strategi investasi di tahun 2025. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.