Menurut Erick, 40 BUMN saat ini sudah dalam kondisi sehat, sementara 7 lainnya dipastikan akan pulih setelah menjalani restrukturasi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya semua BUMN berada di bawah kendali sovereign wealth fund (SWF) baru ini.
“Jangan setengah-setengah! Kalau kita melakukannya setengah-setengah, malah gagal. Jadi, semua 47 BUMN harus masuk ke Danantara. Harus maksimal!” tegas Erick dalam acara CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/25).
Ia juga meminta agar proses konsolidasi ini tidak dipandang secara negatif.
“Jangan hanya melihat dari sisi negatif, misalnya ‘Oh, dari 7 BUMN yang masuk, nanti malah tambah banyak. Jangan-jangan Danantara nanti tidak bisa mengelolanya.’ Bukan begitu! Ini adalah konsolidasi total supaya dividen bisa dimaksimalkan dan semua sistem operasi kita bersinergi,” tandasnya. (*)