Seluruh BUMN Segera Berada di Bawah Kendali Danantara pada Akhir Maret 2025

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Danantara akan mengendalikan semua BUMN yang jumlahnya 47, termasuk tujuh unit yang sedang rugi. (FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Danantara akan mengendalikan semua BUMN yang jumlahnya 47, termasuk tujuh unit yang sedang rugi. (FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

BorneoFlash.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan mengendalikan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada akhir Maret 2025.

 

“Kita harapkan akhir Maret ini seluruh BUMN sudah masuk ke Danantara,” ujar Chief Operation Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/25).

 

Dony menegaskan bahwa semua perusahaan pelat merah akan bergabung tanpa pengecualian. Saat ini, Kementerian BUMN sedang mengalihkan kepemilikan saham ke Danantara melalui proses inbreng.

 

Sebagai Wakil Menteri BUMN, Dony meyakini bahwa pengelolaan di bawah Danantara akan memperkuat perusahaan-perusahaan tersebut. Salah satu alasannya adalah Danantara dapat langsung mengelola dividen yang sebelumnya disetorkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk ekspansi dan peningkatan kinerja perusahaan.

 

Dony juga memastikan bahwa konsolidasi akan memperbaiki kondisi BUMN Karya. Ia menegaskan bahwa jumlah BUMN yang merugi atau dalam kondisi kurang sehat sebenarnya tidak banyak.

 

“Tentu akan lebih mudah dengan Danantara. Jika sebelumnya perusahaan beroperasi secara terpisah, kini dengan konsolidasi kita bisa lebih mudah memperbaiki kondisi perusahaan-perusahaan yang belum memberikan keuntungan,” jelasnya.

 

Dony menyoroti besarnya potensi dividen yang dapat dioptimalkan melalui Danantara.

 

 

“Kita dulu punya Rp320 triliun keuntungan, dengan dividen sekitar Rp150 triliun yang selama ini masuk ke APBN. Sekarang, kita akan menginvestasikan kembali dividen tersebut untuk memperkuat perusahaan dan mempercepat pembangunan, tentu dengan mempertimbangkan sektor dan parameter ekonomi yang menguntungkan bagi Danantara,” tambahnya.

 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa jumlah BUMN di awal masa kepemimpinannya mencapai 114 perusahaan. Kini, jumlah tersebut telah berkurang menjadi 47, dengan 7 di antaranya masih dalam kondisi kurang sehat.

Baca Juga :  Pemerintah Pertimbangkan 3 Opsi Libur Sekolah Saat Ramadan: Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu'ti

 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.