BorneoFlash.com, KESEHATAN – Kekurangan cairan adalah salah satu keniscayaan ketika sedang menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan sepanjang belasan jam saat berpuasa.
Derajat atau tingkat keparahan kondisi ini bisa bervariasi. Mulai dari ringan yang tidak berdampak pada tubuh, sampai sedang dan berat yang bisa mempengaruhi kesehatan.
Dilansir dari British Nutrition Foundation, tubuh sebenarnya sudah dirancang untuk menghemat air agar tidak kekurangan cairan saat puasa.
Tubuh memang tidak dapat menyimpan air. Namun, organ ginjal bakal bekerja menghemat air sebanyak mungkin dengan cara meminimalkan air keluar dari tubuh lewat urine.
Meskipun sudah dihemat, setiap orang yang berpuasa tetap bakal kehilangan cairan secara bertahap ketika buang air, sampai lewat kulit saat berkeringat.
Terlebih ketika saat puasa cuaca cenderung panas dan waktunya lebih panjang, orang yang menjalani ibadah puasa bakal rentan kekurangan cairan ringan.
Dilansir dari Egypt Independent, ada beberapa tanda-tanda kekurangan cairan saat puasa, antara lain:
- Rasa haus berlebihan
- Bibir pecah-pecah
- Kulit kemerahan
- Badan lemas atau kelelahan
- Suhu tubuh meningkat
- Napas jadi lebih cepat
- Detak jantung cepat
- Pusing
- Sedikit sesak napas
Jika Anda kerap merasakan tanda-tanda kekurangan cairan saat puasa di atas, ada baiknya untuk menjaga diri tetap terhidrasi.
Apabila tidak segera dicarikan solusinya, orang yang kekurangan cairan berkepanjangan bisa sakit kepala hebat, sembelit, gangguan pencernaan, sampai gampang sakit. (*)