PTMB Fokus pada Optimalisasi Layanan Air Bersih di Balikpapan di Tengah Keterbatasan Sumber Air Baku

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menyatakan bahwa meskipun pertumbuhan jumlah pelanggan air bersih di Kota Balikpapan masih terbilang statis, pihaknya terus berupaya untuk mengoptimalkan pelayanan air bersih di wilayah yang masih terbatas aksesnya, seperti Balikpapan Timur.

 

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang menghambat penambahan jumlah pelanggan adalah terbatasnya ketersediaan bahan baku air bersih. 

 

“Pertumbuhan jumlah pelanggan tidak seimbang dengan penambahan sumber daya air. Kami menghadapi keterbatasan dalam pasokan air baku yang menjadi tantangan utama,” ungkap Yudhi saat menerima kunjungan dari Komisi II dan pengurus KKT, pada senin (20/01/2025).

 

Namun, Yudhi menambahkan bahwa PTMB masih melihat adanya potensi untuk mengoptimalkan distribusi air di Balikpapan Timur. Wilayah tersebut, yang sebagian besar bergantung pada Waduk Teritip dan air sumur, terus diperbaiki melalui proyek-proyek berkelanjutan.

 

 “Kami terus bekerja untuk meningkatkan layanan di Balikpapan Timur dengan memaksimalkan potensi yang ada, meski masih ada kendala pada topografi yang menyebabkan distribusi air kurang maksimal di daerah dataran tinggi,” tambahnya.

 

PTMB mencatatkan peningkatan signifikan dalam penjualan air bersih pada tahun 2023, dengan tambahan 28 juta meter kubik dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2022. 

 

Yudhi menjelaskan, keberhasilan ini tidak terlepas dari penurunan tingkat kehilangan air (Non-Revenue Water/NRW) yang sebelumnya mencapai 38 persen pada tahun 2021 dan 33 persen pada tahun 2022, menjadi 29 persen pada 2023. 

 

“Ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan penjualan air bersih, dan kami menargetkan angka NRW turun menjadi 26 persen pada tahun 2024,” ujarnya.

 

Baca Juga :  Caleg PAN Catur Widayanti Perjuangkan Kesehatan dan Pendidikan Bagi Masyarakat Balikpapan Utara 

Melangkah ke tahun 2025, PTMB berencana untuk lebih fokus pada perbaikan infrastruktur dan distribusi air. Salah satu langkah utama adalah memperbaiki pipa yang bocor serta menambah reservoir di area dataran tinggi untuk meningkatkan tekanan air dan meratakan distribusi. 

 

“Kami akan terus melakukan efisiensi dan optimalisasi dalam pengelolaan air agar pasokan tetap merata meskipun keterbatasan sumber air baku,” terang Yudhi.

 

Selain itu, PTMB akan meningkatkan penggunaan teknologi seperti sistem SCADA yang memungkinkan pemantauan produksi dan distribusi air secara real-time. “Kami sudah memastikan bahwa dua instalasi pengolahan air, IPA Km8 dan IPA Kampung Damai, beroperasi dengan kapasitas 100 persen setiap harinya,” tambah Yudhi.

 

Di sisi lain, PTMB juga mempertimbangkan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan air sumur kedepannya, guna menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah. 

 

“Kita harus berhati-hati dengan pemanfaatan air sumur, karena bisa menggerus permukaan air tanah yang dapat berbahaya, terutama mengingat topografi Balikpapan yang berbukit,” tegas Yudhi, menambahkan bahwa PTMB akan terus mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk pasokan air bersih di kota tersebut.

 

Dengan rencana-rencana ini, PTMB berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan air bersih, meskipun menghadapi tantangan keterbatasan sumber daya alam. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.