Gandjar menegaskan, “Korupsi itu bukan budaya, melainkan kejahatan luar biasa yang merugikan perusahaan, negara, dan masyarakat. Gratifikasi seringkali menjadi akar perilaku koruptif karena menganggap normal pemberian hadiah yang memicu konflik kepentingan. Akar masalah korupsi adalah gratifikasi, sedangkan akar masalah gratifikasi adalah diskriminasi dan rusaknya cara berpikir,” tambahnya.
Ia juga mendorong para pekerja agar aktif melaporkan setiap indikasi korupsi dengan menerapkan prinsip “Lihat, Lawan, dan Laporkan”. Pesan ini disertai penguatan sembilan nilai dasar antikorupsi, yaitu jujur, mandiri, bertanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.
Peringatan HAKORDIA 2024 ini semakin semarak dengan berbagai kompetisi kreatif, seperti lomba desain broadcast email, poster, dan video roleplay Compliance atau kepatuhan. Karya-karya para pemenang akan digunakan sebagai materi kampanye antikorupsi di lingkungan PHI dan anak perusahaan selama satu tahun ke depan, mencerminkan semangat kolektif untuk memberantas korupsi. Kategori Video Roleplay Compliance dimenangkan oleh tim “NPU Keren” dari NPU Site Zona 8 yang berhasil meraih predikat Juara 1.
Dengan suksesnya pelaksanaan HAKORDIA 2024, PHI menegaskan kembali bahwa kolaborasi antara manajemen, karyawan, dan pemangku kepentingan adalah kunci untuk menciptakan budaya kerja yang bersih dan berintegritas.
Melalui semangat “Sinergi Berantas Korupsi, Kita Hebat Tanpa Gratifikasi,” PHI tidak hanya merayakan Hari Antikorupsi Sedunia tetapi juga memperkuat langkah nyata menuju tata kelola perusahaan yang baik. (*)