BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemerintah membangun 2.700 rumah untuk warga terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, memastikan pembangunan ini selesai dalam waktu 5,5 bulan dengan memenuhi syarat perizinan, infrastruktur, dan keamanan lokasi.
“Bahan baku sudah tersedia di sekitar kawasan Gunung Lewotobi. Kami melibatkan UMKM untuk penyediaan material sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga lokal, sesuai arahan Presiden,” ujar Maruarar setelah Rapat Tingkat Menteri bersama Menko PMK di Jakarta.
Aktivitas Gunung Stabil, Penanganan Pengungsi Berlanjut
Menko PMK Pratikno menjelaskan aktivitas Gunung Lewotobi tetap stabil tanpa peningkatan signifikan. Pemerintah mempersempit radius zona bahaya, dan jumlah pengungsi di lokasi pengungsian berkurang menjadi 5.117 jiwa, sementara lebih dari 6.417 jiwa tinggal bersama kerabat.
BNPB mempercepat pembangunan hunian sementara untuk melindungi warga terdampak, terutama menjelang musim hujan dan libur Natal.
“Kami memastikan hunian sementara siap digunakan agar pengungsi tetap aman hingga rumah permanen selesai,” ujar Pratikno. (*)