Penuhi Kebutuhan Air di Kota Balikpapan, Wali Kota Samarinda Ajak Kerja Sama Pendistribusian Air Curah 

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat memberikan pemaparan pada kegiatan Balikpapan Water Forum yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, pada hari Rabu (31/7/2024). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat memberikan pemaparan pada kegiatan Balikpapan Water Forum yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, pada hari Rabu (31/7/2024). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Samarinda, Andi Harun menawarkan kerja sama kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), mengenai pendistribusian air curah ke Kota Balikpapan, untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kota Balikpapan.

 

“Perumda Tirta Kencana Samarinda yang akan membangun pipa distribusi sampai ke Kota Balikpapan. Kita menyediakan air curah dan PTMB nanti yang beli, PTMB yang akan menyalurkan kepada masyarakat Balikpapan,” ucapnya dalam pemaparan pada kegiatan Balikpapan Water Forum yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, pada hari Rabu (31/7/2024).

 

Andi Harun mengatakan tawaran kerja sama ini sebagai solusi jangka pendek dalam mengatasi permasalahan air di Kota Balikpapan. Penawaran ini juga disampaikan kepada Pemerintah Kota Bontang.

 

“Kita baru tawarkan pada forum ini. Nanti Perumda Tirta Kencana Samarinda yang akan berkomunikasi dengan PTMB,” ujarnya.

Kegiatan Balikpapan Water Forum yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, pada hari Rabu (31/7/2024). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Kegiatan Balikpapan Water Forum yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, pada hari Rabu (31/7/2024). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

Lanjut Andi mengatakan opsi yang ditawarkan ini lebih cepat jika dibandingkan dengan opsi yang lain, seperti contoh opsi dalam membangun bendungan yang membutuhkan waktu diperkirakan sekitar lebih dari dua tahun dan menghabiskan biaya kurang lebih Rp1 triliun.

 

“Opsi jangka panjang penting, tapi masyarakat butuh opsi jangka pendek. Kita akan segera bangun, begitu sudah ada kerja sama. Perkiraan waktu pengerjaan sekitar 1 hingga 1,5 tahun,” katanya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.