BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Universitas Mulia Balikpapan akan menggelar Balikpapan Water Forum di akhir bulan Juli 2024, sebagai upaya untuk mencari solusi dalam mengatasi kelangkaan air di Kota Balikpapan, Ibu Kota Nusantara (IKN) maupun Kalimantan Timur (Kaltim).
Executive Director of Yayasan Airlangga Balikpapan, Dr Agung Sakti Pribadi, S.H.,M.H mengatakan seminar ini membahas kelangkaan air, bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pemerintah Kota (Pemkot), para ahli maupun Stakeholder terkait.
BRIN telah bekerjasama dengan pihak luar negeri dan perusahaan besar, sehingga mempunyai beragam pengalaman riset. Saat ini, Brin mempunyai teknologi terbaru yakni mengolah air hujan untuk bisa dimanfaatkan menjadi kebutuhan.
“Bukannya kalau hujan ini airnya bisa sampai banjir. Mereka punya teknologi bagaimana air hujan itu bisa dikelola. Ini akan dicoba, apakah ini memungkinkan di pakai di Kota Balikpapan,” ucapnya kepada awak media di sela-sela kegiatan International Hybrid Conferences Tahun 2024, di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia Balikpapan, pada hari Jumat (12/7/2024).

Agung berharap teknologi mengolah air hujan, dapat disampaikan pada saat Balikpapan Water Forum digelar. Meskipun, Pemkot telah melakukan beberapa upaya untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat Kota Balikpapan, salah satunya dengan melakukan desalinasi air laut.
“Proses desalinasi itu tidak mudah, karena perlu dilakukan kajian terlebih dahulu, mahal dan hasil tidak bagus,” ungkapnya.